Jakarta, Lapan6online.com : Ratusan WNI dan mahasiswa Indonesia masih tertahan di Wuhan, Hubei, China, dikepung virus corona.
Mereka tak bisa meninggalkan pusat penyebaran virus yang membuat manusia jadi zombie itu lantaran pemerintah China menetapkan daerah itu sebagai daerah isolasi.
Artinya, tidak ada yang diperbolehkan keluar atau masuk daerah tersebut.
Terbaru, pemerintah Indonesia bersiap mengevakuasi ratusan WNI dari wilayah tersebut untuk kembali ke tanah air.
Saat ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan negara yang warganya juga tertahan di daerah itu.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto mengatakan, keputusan evakuasi ini dihasilkan setelah rapat bersama dengan kementerian terkait pada Senin (27/1).
Total, ada dua pesawat yang disiagakan untuk mengevakuasi ratusan WNI nantinya.
“Dua hari yang lalu kita rapat dengan Kementerian Polhukam dan Kemenkes, Kemenlu juga, kita sudah siapkan pesawat Boeing 737 dan 1 C130 Hercules,” kata Fajar kepada JawaPos.com, Rabu (29/1/2020).
Selain pesawat, TNI AU juga akan menerjunkan personel dari batalion kesehatan apabila operasi evakuasi WNI itu benar-benar dilakukan.
Akan tetapi, pihaknya belum bisa memastikan jumlah personil yang diterjunkan karena masih menunggu pembagian yang dilakukan Kementeria Kesehatan.
“Sementara terdaftar WNI di sana (Wuhan) 240-an yah, sekitar itu. Tentunya itu dihitung lebih dulu, harus butuh berapa tenaga medis,” terangnya.
Di sisi lain, jumlah pasti WNI di Wuhan juga kerap berubah-ubah sehingga menyulitkan untuk menentukan tenaga medis yang dibutuhkan.
Untuk 200an orang, dua pesawat yang disiapkan sudah mencukupi.
Sayangnya, pihaknya juga tidak mengetahui pasti kapan evakuasi WNI itu dilakukan.
Sebab, Kemlu RI masih harus melakukan diplomasi polititik dengan pemerintah China agar memberikan izin peswat TNI mendarat di Wuhan.
“Yang jelas TNI AU siap 24 jam. Doakan saja pemerintah Tiongkok memberi jalan, kalau diberi jalan kita langsung berangkat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kemlu RI mencatat, saat ini total ada ada 243 WNI yang tinggal di daerah isolasi di Provinsi Hubei, China.
Mereka tersebar di Wuhan, Xianjing, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, dan Shiyan dan dalam kondisi sehat tidak ada yang terjangkit virus corona.
KBRI di Beijing juga terus mengupayakan logistik untuk WNI dan mahasiswa di daerah karantina.
Pasalnya, barang kebutuhan di daerah karantina itu cukup langka usai ditetapkan pemerintah China sebagai daerah karantina.
Pemerintah juga berencana mengevakuasi WNI yang berada di daerah karantina.
Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait membahas proses evakuasi.
”Pada 26 Januari, kami telah melakukan video conference dengan Kemenkes, KBRI Beijing, KJRI Shanghai, KJRI Guangzhou, KJRI Hongkong, dan KDEI (Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia) Taipei,” ujar Plt Jurubicara Kemlu, Teuku Faizasyah.
“Untuk membahas langkah-langkah koordinasi dengan otoritas RRT (Republik Rakyat Tiongkok) mengenai evakuasi WNI,” paparnya.
Sumber: pojoksatu.id