Vaksinasi dan PPKM Mikro : Efektifkah Berantas Covid?

0
14
Irmayaani Nasution A.Md,.Bns/Foto : Ist.

OPINI

“Kebijakan yang seperti ini jelas akan sangat merugikan rakyat yang hari demi hari semakin terpuruk dengan kondisi perekonomia yang menurun,”

Oleh : Irmayaani Nasution A.Md,.Bns

BERHENTINYA penyeberan virus Covid-19 sepertinya tidak dapat dibendung lagi, setiap hari kian bertambah orang yang terkonfirmasi positif virus corona. Hingga kini di indonesia ada 2.256.851 terkonfirmasi positif, 1.915.147 sembuh dan 60.027 meninggal dunia, data tersebut diposting pada 3 juli 2021 oleh pemerintah melalui website https://covid19.go.id.

Berbagai hal telah dilakukan oleh pemerintah, termasuk melakukan pengadaan vaksin masal di beberapa wilayah. Distribusi vaksin sendiri telah dilakukan ke 34 provinsi. Dan dosis terbanyak diterima oleh DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah.

Kepala dinas kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan akan ada total 7,9 juta warga yang divaksinasi diwilayahnya. Jumlah itu meliputi 130.000 tenaga kesehatan, 500.0000 pemberi layanan publik, 3 juta lebih kelompok rentan secra geospasial maupun ekonomi, dan 2 juta lebih kelompok usaha.

Hingga kini penyaluran vaksinasi gelombang-1 terdata ada 31.573.240 rakyat yang telah divaksin dan pada gelombang ke-2 ada 13.922.732 masyarakat yang telah menerima vaksinasi, namun hal tersebut belum mencapai target yang diinginkan, karena target vaksinasi yang ditetapkan sejumlah 181.554.465 yang akan disalurkan keseleuruh indonesia, dikutip langsung pada minggu,4/Juli/21, (kemkes.go.id dan covid19.go.id).

Namun hingga kini tampaknya pencegahan virus Corona belum juga teratasi, walaupun sudah setengah dari target penyebaran vaksin keseluruh Indonesia dilakuakan.

Dengan bertambahnya penyebaran virus Covid-19 setiap hari, membuat pemerintah kewalahan untuk menanganinya. Sehingga kembali pemerintah menetapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ) Mikro dibandingkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau Lockdown (Karantina Wilayah) salah satunya yang jadi pertimbangan pemerintah yaitu faktor ekonomi.

Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa ada 44 kabupaten dan kota di 6 provinsi yang akan menerapkan PPKM darurat. Yaitu mulai dari Provinsi,

Banten terdapat 2 wilayah yaitu :
1.Tangerang Selatan
2. Kota Tangerang

Jawa Barat terdapat 11 wilayah:
1. Purwakarta
2. Kota Sukabumi
3. Kota Depok
4. Kota Cirebon
5. Kota Cimahi
6. Kota Bogor
7. Kota Bekasi
8. Kota Banjar
9. Kota Bandung
10. Kota Karawang
11. Kabupaten Bekasi

DKI Jakarta terdapat 5 wilayah :
1. Jakarata Barat
2. Jakarta Timur
3. Jakarta Selatan
4. Jakarta Utara
5. Jakarta Pusat

Jawa Tengah terdapat 13 wilayah :
1. Sukoharjo
2. Rembang
3. Pati
4. Kudus
5. Kota tegal
6. Kota Surakarta
7. Kota Semarang
8. Kota Salatiga
9. Kota Magelang
10. Klaten
11. Kebumen
12. Grobogan
13. Banyumas

Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 3 wilayah :
1. Sleman
2. Kota Yogyakarta
3. Bantul

Jawa Timur terdapat 10 wilayah:
1. Tulungagung
2. Sidoarjo
3. Madiun
4. Lamongan
5. Kota Surabaya
6. Kota Mojokerto
7. Kota Malang
8. Kota Madiun
9. Kota Kediri
10. Kota Blitar

Kebijakan PPKM darurat rencananya akan diterapkan selama dua pekan kedepan, yang sebelumnya rencana kebijakan PPKM darurat ini dibahas dalam rapat terbatas (ratas) Istana yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi pada Selasa, (29/06/21).

Segala daya upaya kini telah dilakukan oleh pemerintah, namun hingga kini belum juga menuai hasil, tampak jelas kebijakan pemerintah yang belum maksimal dan sepenuhnya menyelesaikan permasalahan virus corona mulai dari PSBB, Vaksinasi dan kini PPKM. Kebijakan yang seperti ini jelas akan sangat merugikan rakyat yang hari demi hari semakin terpuruk dengan kondisi perekonomia yang menurun, mulai dari sepi pelanggan hingga julalan yang harus ditutup karena kerugian yang terus didapatkan.

Dengan kebijakan yang setengah-setengah yang ada hanya akan memperpanjang usia penyebaran virus corona di indonesia. Sesungguhnya jika sejak awal pemerintah menerapkan penguncian wilayah dengan Lockdown yang telah diajarkan oleh Islam dan berhasil ketika diterapkan, pastilah virus corona tidak akn berlarut-larut melanda negeri ini. Dan masyarakat tidak akan merasakan dampak besar dari penyebaran virus tersebut, karena sesungguhnya islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Wallahu’alam. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini