“Saya menyampaikan permohonan maaf dari saya pribadi dan sebagai Menteri Kesehatan atas kesimpang siuran berita yang tidak seharusnya terjadi,”
JAKARTA | Lapan6Online : Publik bereaksi atas pernyataan Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono yang mengatakan pengendalian pandemi COVID-19 di DKI Jakarta masuk dalam kategori yang buruk dengan nilai E. Penilaian ini dilihat dari kapasitas Bed Occupation Rate (BOR) dan tracing di Wilayah DKI Jakarta.
“Masih banyak daerah yang dalam kondisi terkendali, kecuali di Jakarta kapasitasnya E karena di DKI bed occupation rate-nya sudah mulai meningkat dan tracingnya tidak terlalu baik,” jelas dr Dante dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, seperti dikutip Detik.com, Kamis (27/5/2021).
Pernyataan Wamenkes ini dinilai justru membawa blunder bagi pemerintah dan terkesan politis, mengingat usaha keras Pemprov DKI Jakarta sejak awal pandemi terlihat garang memberantas penyebaran Covid. Bahkan tracing sudah dilakukan 5 kali melebihi standar WHO. Akibatnya, berbagai kalangan berkomentar pedas.
Pandemi Bukan Perlombaan
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Mohamad Taufik angkat bicara. Menurutnya, sikap Kemenkes tersebut seakan-akan menempatkan pandemi sebagai ajang perlombaan.
“Ini menangani kemanusiaan, bukan lagi perlombaan. Sudah kayak perlombaan aja pakai dinilai. Dasar penilaiannya apa?” kata Taufik saat berbincang dengan Kantor Berita RMOLJakarta, Jumat (28/5/2021).
Politisi Gerindra ini mengurai, sejak pandemi Covid-19 mewabah di Tanah Air, Pemprov DKI telah melakukan upaya untuk memutus mata rantai penyebaran. “Saya kira DKI dari awal konsep penanganan sudah baik. Malah kan langkah-langkah yang dilakukan DKI kemari juga dilakukan pusat,” tegas Taufik.
“Terus kalau (nilainya) baik ada hadiah gitu? Pak Kemenkes ngikutin enggak dari awal bagaimana Jakarta mengusulkan penanganan ini?” tandas Taufik.
Data dan Argumentasi Tak Jelas
Selain Mohamad Taufik, Ketua Poros Rawamangun, Rudy Darmawanto juga merespon keras pernyataan Wamenkes Dante Saksono Harbuwono. Rudy mengatakan, pernyataan Wamenkes terlalu politis dan bisa jadi dilakukan tanpa data.
“Liat hasilnya dong DKI seperti apa. Itu Wamenkes tidak bisa membaca data atau bicara tanpa data yang benar,” terang Rudy kepada Lapan6Online di Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Menurut dia, penilaian yang diberikan Wamenkes dengan memberikan skor E untuk DKI Jakarta, seolah asal jadi dengan argumentasi yang disebut Rudy tidak jelas.
“Penilaian yang asal dan tidak jelas argumentasinya, bisa jadi datanya salah,” tegasnya. Sebab menurutnya, penanganan Covid yang dilakukan pemerintah Provinsi DKI sudah maksimal dan selalu fokus terhadap problem penanganan.
“Bahkan kita sudah punya tata cara penanganan penanggulangan covid-19 yang mumpuni. DKI itu sudah melakukan tracing (Pelacakan) 5 Kali melampaui batas standar yang ditetapkan WHO,” tandasnya.
Sehingga, menurut Rudy, terlihat bahwa penilaian yang diberikan Wamenkes terhadap pengendalian pandemi COVID-19 di DKI Jakarta terlalu politik dan tanpa data yang jelas.
Menkes Minta Maaf
Menyadari ada yang berkenan dengan penyampaian Wamenkes, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin segera meminta maaf. Permintaan maaf disampaikan Budi terkait nilai ‘E’ atau paling buruk yang diberikan Kemenkes kepada DKI terkait penanganan Corona.
“Saya menyampaikan permohonan maaf dari saya pribadi dan sebagai Menteri Kesehatan atas kesimpang siuran berita yang tidak seharusnya terjadi,” kata Budi lewat siaran langsung di YouTube Kementerian Kesehatan RI, seperti dilansir RadarNonstop.co, Jumat (28/5/2021).
Dia mengatakan peta yang mengandung penilaian A hingga E tersebut merupakan peta risiko. Dia menyebut peta tersebut tak harusnya menjadi penilaian kinerja dari suatu daerah dalam menangani Corona.
Budi kemudian memuji tenaga kesehatan dan seluruh petugas di DKI Jakarta yang telah bekerja selama pandemi Corona. Dia mengatakan kinerja dari para petugas di DKI Jakarta adalah salah satu yang terbaik di Indonesia.
“Bahwa indikator risiko ini tidak harusnya menjadi penilaian kinerja di salah satu provinsi yang sebenarnya adalah satu provinsi yang terbaik dan tenaga kesehatannya juga sudah melakukan hal-hal yang paling baik selama ini,” tuturnya.
Dia berharap seluruh rakyat bisa bekerja sama menghadapi Corona. Dia mengaku yakin kerja sama bisa membawa Indonesia menjadi bangsa yang semakin besar. Demikian Menkes Budi Gunadi Sadikin. [*/RED]