PRABU-PL : Bencana dan Konflik Sosial Membayangi Warga Sekitar TPA Burangkeng

0
50
Banyaknya laporan warga bahwa sampah di TPA Burangkeng sudah sangat menggunung dan tidak stabil, sehingga menjadikan rawan longsor dan dikhawatirkan rumah warga sekitar/Foto2 : Istimewa

MEGAPOLITAN | PERISTIWA

“Kajian mandiri juga sudah kami berikan sebagai kontribusi kami membantu pemerintah kepada PJ Bupati untuk bahan pendukung dan mempermudah percepatan perbaikan kondisi TPA Burangkeng,”

Lapan6Online | Bekasi : Persatuan Pemuda Burangkeng Peduli Lingkungan ( PRABU-PL,red) mengamati kekacauan yang terjadi akibat over load sampah di TPA Burangkeng akan memicu bencana dan konflik sosial.

Ketua Persatuan Pemuda Burangkeng Peduli Lingkungan, Carsa Hamdani mengatakan tegas bahwa,”Selama ini masalah overload TPA Burangkeng tidak serius di tangani oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi sehingga masalah tak kunjung usai,” terangnya dalam rilis resminya yang diterima redaksi Lapan6online.com, pada Kamis (22/09/2022).

Dia menyampaikan bahwa kemacetan dan antrian panjang sampai malam kemarin, pada Rabu (21/09/2022) menjadikan bertambahnya masalah dengan banyaknya warga wilayah desa lain terganggu kemacetan panjang truk sampah.

Ditambah lagi banyaknya laporan warga bahwa sampah di TPA Burangkeng sudah sangat menggunung dan tidak stabil, sehingga menjadikan rawan longsor dan dikhawatirkan rumah warga sekitar, serta kantor UPTD TPA Burangkeng akan segera terkena longsoran sampah. Para pemulung dan operator Backhoe juga sangat beresiko dengan keselamatan mereka jika timbunan sampah tersebut sampai longsor. Selain itu kemacetan yang diakibatkan kekacauan dalam pengelolaan sampah TPA Burangkeng menjadi beban ekonomi tersendiri bagi para supir truk dan crew sampah karena harus seharian menanggung biaya operasional dan kelelahan.

Masih menurut Carsa, “Bekasi Berani yang di gaungkan PJ Bupati Bekasi hanya euphoria tapi kenyataannya nol besar. Kenapa PJ Bupati Bekasi tidak melakukan keberanian menyelesaikan masalah over load di TPA Burangkeng yang sangat jelas secara kasat mata. Kajian mandiri juga sudah kami berikan sebagai kontribusi kami membantu pemerintah kepada PJ Bupati untuk bahan pendukung dan mempermudah percepatan perbaikan kondisi TPA Burangkeng. Tapi apa yang terjadi , masih saja Pemerintah Daerah seolah tidak mau mengambil resiko dan malah pihak-pihak lain yang tidak tau apa-apa tentang TPA Burangkeng dilibatkan, ini aneh,” tegas Carsa.

Carsa Hamdani berpesan khusunya bagi pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi, Baik Bupati dan DPRD jika darurat sampah di TPA Burangkeng ini tidak segera mengambil keputusan yang taktis, strategis dan serius, maka bencana dan konflik sosial sangat mungkin terjadi. (*Majid)