“Diera ini naluri seorang ibu memang semakin tergerus bahkan perlahan lahan tak menunjukan eksistensi Puluhan kasus ibu membunuh anaknya sendiri karena faktor ekonomi, dan psikologi (takut dicerai, malu pada tetangga) adalah bukti makin hilangnya naluri keibuan akibat berlakunya sistem kapitalisme,”
Oleh : Mita Wulandari
Jakarta | Lapan6Online : Ibu adalah sosok wanita dengan kelembutan dan kasih sayang tulus terhadap buah hatinya seorang ibu tak akan mampu menyakiti atau bahkan memaki dan berkata kasar terhadap anaknya sendiri.
Sosok ibu yang seharusnya menjadi peran penting dalam keluarga untuk menjadi madrasah bagi anak anaknya kini jarang terjadi, ironisnya banyak kasus di negeri ini terjadi dari orang terdekat bahkan ibu kandung sendiri.
Hal semacam ini sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat negeri, diera ini naluri seorang ibu memang semakin tergerus bahkan perlahan lahan tak menunjukan eksistensi Puluhan kasus ibu membunuh anaknya sendiri karena faktor ekonomi, dan psikologi (takut dicerai, malu pada tetangga) adalah bukti makin hilangnya naluri keibuan akibat berlakunya sistem kapitalisme, juga karena tidak adanya jaminan negara terhadap kesejahteraan perempuan, wanita hanya dijadikan mesin pencetak uang dan objek seksualitas dan pemuas birahi.
Tercatat dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) selama tahun 2018 sebanyak 4.885 kasus. Kasus anak berhadapan dengan hukum menduduki urutan pertama, yakni 1.434 kasus, disusul kasus terkait keluarga dan pengasuhan anak sebanyak 857 kasus bahkan KPAI menilai kasus kekerasan anak berasal dari orang terdekat sendiri hal ini menjadi masalah besar yang seharusnya menjadi fokus tersendiri bagi negeri ini (http://kompas.com/08/01/2019.)
Bukan tak heran jika kasus ini akan meningkat hingga tahun tahun kedepan,kebijakan kebijakan mematikan dan tak masuk akal yang dirancang penguasa semakin menambah masalah berkepanjangan yang tak henti henti membuat rentetan masalah kian menjadi.
Banyak kasus yang lahir dari kebijakan ini seperti ibu yang rela menjual anak kandung nya sendiri untuk membiayai kehidupan sehari hari, ibu yang membawa bayinya ke jalan untuk mendapat belas kasih dari pengendara atau orang yang iba hati ,mungkin masih banyak kasus yang ada akibat sistem kapitalis yang tak akan pernah bisa memanusiakan manusia ini.
Karena memang hanya islam yang dapat memanusiakan manusia, aturannya jelas dari sang illahi tak akan ada cacat sama sekali.
Wanita akan dilindungi dan dijaga kehormatannya bahkan wanita tak harus pusing memikirkan masalah dan merasakan kesempitan ekonomi, karena memang islam menjamin pendidikan, kesehatan, ekonomi umatnya bahkan hal kecil sekalipun islam menjaminnya.
Tak akan ada lagi kita jumpai ibu yang tega menjual anaknya atau membunuh anaknya karena akibat sistem gagal kapitalis ini.
Lalu masihkah kita berdiam diri untuk masalah umat separah ini , kebijakan apa lagi yang akan kita dapati di masa masa penguasa saat ini.
Bila kebijakan saat ini saja sudah membuat rakyat setengah mati lantas bagaimana nasib rakyat kedepan nanti,Oleh karena itu, sudah saatnya kita kembali pada penerapan sistem islam kaffah yang berasal dari ilahi sesuai dengan metode nabi. (*)
*Penulis Adalah Aktivis Mahasiswi