Privasiku Otoritasku

0
32
Ilustrasi/Net

OPINI

“Sehingga kekhawatiran ini membuat para pengguna berama-ramai beralih akun sosial media lainnya diantarannya seperti Sigal, Telegram, BIP dan sebagainya yang dianggap lebih mampu menjaga kerahasiaan data pribadi pengguna,”

Oleh : Sulistiani S.Pd

BARU-baru ini jagat raya sosial media dihebohkan oleh kebijakan whatsapp yang akan membagi data pribadi pengguna kepada facebook. Kebijakan ini menuai kontraversi dikalangan pengguna sosial media whatsapp karena menganggap privasi pengguna tidak akan terjaga dengan aman.

Sebab dengan kebijakan baru ini maka data pribadi pengguna whatsapp dapat dengan mudah di hack atau di sadap terutama di facebook. Sebab facebook merupakan aplikasi yang telah diketahui pernah “tersandung” kasus / skandal Cambridge Analytica.

Dimana personal data para pengguna Facebook bocor dan digunakan untuk tujuan politik. Sehingga kekhawatiran ini membuat para pengguna berama-ramai beralih akun sosial media lainnya diantarannya seperti Sigal, Telegram, BIP dan sebagainya yang dianggap lebih mampu menjaga kerahasiaan data pribadi pengguna.

Bahkan di Bangladesh pengguna whatsapp merosot menjadi urutan kedua dibawah BIP yang berada di urutan pertama. Sehingga whatsapp pun menunda kebijakannya yang seharunya kebijakan baru ini di berlakukan sejak 8 februari 2020 hingga belum tahu kapan pastinya akan diberlakukan.

Kekhawatiran masyarakat terhadap bocornya data privasi merupakan hal yang wajar sebab data pribadi merupakan hal yang terpenting, semua identitas diri terekam dalam data pribadi lantas bagaimana jika data pribadi ini nantinya bocor dan dimanfaatkan untuk kepentingan beberapa pihak seperti yang telah terjadi pada kasus Cambridge Analytica? Apalagi perang politik kian sengit melegalkan berbagai cara untuk mendapatkan kemenangan. Maka sudah seharusnya masyarakat menentukan apa yang terbaik untuk melindungi dirinya sendiri.

Jika dianalisis satu pergerakan umat islam sudah mampu menggentarkan para korporasi kapitalis global. Mereka khawatir dengan beralihnya pengguna dari whatsapp ke BIP atau aplikasi lainnya yang dianggap mampu menjaga privasi sudah membuat mereka khawatir dan cemas hal ini akan mempengaruhi ekonomi kapitalis mereka. Ini baru satu pergerakan bagaimana jika seluru umat ini bersatu dan mengarahkan seluruh potensinya untuk melawan para korporasi kapitalis global? apalagi saat ini kita tengah berada di era perang ideologi, maka bukan hal yang mustahil kemenangan akan berpihak pada umat ini.

Maka sudah seharusnya umat hari ini menyadari betapa besar potensi yang dimilikinya untuk melawan kebijakan-kebijakan zolim yang diciptakan oleh para elit penguasa global. Walaupun umat hari ini belum memiliki kepemimpinan politiknya sendiri namun potensi besar yang dimiliki umat tak bisa dipungkiri, sebagai contoh terkait masalah boikot yang disuarakan umat islam untuk memboikot produk-produk Israel sebagai pembelaan terhadap Palestina.

Pergerakan ini juga mampu mempengaruhi dan menggentarkan para korporasi, secara roda ekonomi memang mereka yang mengendalikan namun yang menjalankan adalah masyarakat. sehingga jika masyarakat melakukan pergerakan yang tak sejalan dengan kendali mereka akan mempengaruhi laju ekonomi yang mereka buat.

Jika sikap tegas yang dimiliki umat islam saat ini konsisten dan umat islam berani memutus hubungan dengan korporasi kapitalis global secara permanen maka bukan hanya akan menggertak para elit global melainkan juga akan menjadi kekuatan yang mampu meruntuhkannya.

Karena kita tahu setiap problematika yang terjadi saat ini adalah akibat dari sistem kapitalis yang dikendalikan para korporasi maka akar masalahnya juga berada pada mereka. Inilah pentingnya untuk umat hidup dalam kepemimpinan Islam, karena dengan kekuatan demografi, politik dan ekonominya pasti akan mampu meruntuhkan kesombongan musuhnya.

Hal ini bisa diketahui dengan berkaca pada sejarah dimana dalam kepemimpinan islam, umat akan terjaga bukan hanya dalam hal privasi namun juga segala aspek kehidupan akan dijaga oleh negara perlindungannya dan dijamin kehidupannya. Sehingga masyarakat tak akan khawatir apapun dalam kehidupannya. (*)

*Penulis Adalah Aktivis Muslimah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini