OPINI | POLITIK
“Jika pengusutan kasus transaksi janggal itu tidak tuntas, tentu publik menganggap duduk berdekatan antara Mahfud MD dan Sri Mulyani itu diselipi pembicaraan khusus,”
Lapan6Online | Jakarta : Publik akan mencurigai Menko Polhukam, Mahfud MD, dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati ada kongkalikong, jika temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal transaksi janggal Rp300 triliun tidak ditindaklanjuti.
Kecurigaan soal kongkalikong itu bisa dimulai saat Mahfud dan Sri Mulyani duduk bersebelahan di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Wakil Presiden (Wapres), Maruf Amin, di Kempinski Grand Ballroom, Hotel Indonesia, Jakarta, pada Sabtu (11/3/2023) lalu.
Terkait hebohnya dana 300 Triliun tersebut, Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, turut menyoroti posisi duduk Mahfud MD dan Sri Mulyani pada acara ulang tahun itu. Mengingat, belakangan Menko Polhukam itu gencar mengungkap kejanggalan transaksi Rp300 triliun di Kemenkeu.
Ia mengatakan bahwa,”Jika pengusutan kasus transaksi janggal itu tidak tuntas, tentu publik menganggap duduk berdekatan antara Mahfud MD dan Sri Mulyani itu diselipi pembicaraan khusus,” ujar Muslim Arbi melalui pesan singkat, pada Minggu (12/3/2023).
Menurut Muslim Arbi, bahwa pembicaraan khusus itu, bisa dianggap kongkalikong, jika pada akhirnya penyelesaian temuan PPATK tersebut “memble” alias “masuk angin”.
Muslim menyatakan bahwa,”Apakah ada deal-deal gelap di pemerintahan, sehingga baru terungkap sekarang, padahal PPATK telah mengirim 200 laporan ke Kemenkeu. Dan di mana suara Jokowi sebagai kepala pemerintahan? Padahal urusan Sambo saja dia ikut bersuara,” pungkasnya. (*rmol/bm/red)