MANCANEGARA
“Sebuah rumah sakit di Jalur Gaza utara meminta masyarakat internasional untuk turun tangan menghentikan perintah evakuasi Israel terhadap fasilitas rumah sakit itu di tengah gempuran mematikan di wilayah tersebut,”
PEJABAT-pejabat Palestina mengatakan serangan terkini yang dilakukan Israel di Gaza bagian utara dan tengah telah menewaskan sedikitnya 18 orang, termasuk lima anak-anak dan dua perempuan.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola Hamas, mengatakan serangan terbaru itu membuat jumlah warga Palestina yang tewas di Gaza melampaui angka 42.000 orang per hari Rabu (9/10/2024).
Kantor berita Associated Press melaporkan, satu tim medis dengan berjalan perlahan membawa mayat seorang bayi berusia 11 bulan ke kamar mayat di Deir Al Balah, Selasa malam.
Sembilan korban tewas, termasuk tiga anak-anak, dibawa ke RS Al Aqsa Martyrs di dekat kota Deir Al Balah. Jurnalis Associated Press melihat mayat-mayat itu di kamar mayat rumah sakit.
Organisasi pertahanan sipil yang beroperasi di bawah pemerintahan Hamas mengatakan sedikitnya sembilan orang tewas dalam serangan udara Israel di bagian utara Gaza terhadap sebuah rumah keluarga di kamp pengungsi Jabaliya. Korban tewas dibawa ke RS Al-Ahly. Di antara korban tewas termasuk dua anak-anak dan dua perempuan.
Rekaman video yang dibagikan oleh badan tersebut menunjukkan petugas pertolongan pertama menemukan mayat dan bagian tubuh korban dari bawah reruntuhan bangunan.
Sementara itu, sebuah rumah sakit di Jalur Gaza utara meminta masyarakat internasional untuk turun tangan menghentikan perintah evakuasi Israel terhadap fasilitas rumah sakit itu di tengah gempuran mematikan di wilayah tersebut.
Pada Selasa (8/10/2024), tentara Israel memerintahkan pasien dan staf medis di Rumah Sakit Kamal Adwan untuk mengosongkan fasilitas tersebut dalam waktu 24 jam.
Perintah serupa juga dikeluarkan untuk Rumah Sakit Indonesia dan RS Al-Awda di Gaza utara.
“Kami memohon kepada komunitas internasional untuk turun tangan guna menghentikan perintah evakuasi ini,” kata direktur RS Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya, dalam sebuah pesan video, pada Kamis (10/10/2024).
Dia memperingatkan bahwa evakuasi rumah sakit tersebut akan ‘berarti kematian bagi delapan anak yang dirawat di fasilitas ini’.
“Rumah sakit kami bisa berhenti beroperasi karena ancaman evakuasi yang terus berlanjut dan kekurangan bahan bakar,” katanya, menambahkan.
Tentara Israel melanjutkan serbuan militer hari kelima di Jalur Gaza utara pada Kamis, di tengah pengepungan ketat di wilayah tersebut, menurut saksi mata.
Israel mengeklaim bahwa serangan tersebut bertujuan untuk mencegah kekuatan Hamas bangkit kembali di Gaza utara.
Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok perjuangan Palestina, Hamas, tahun lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera.
Sudah lebih dari 42.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, kehilangan nyawa dan lebih dari 97.700 lainnya terluka.
Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah blokade yang berlangsung lama hingga menyebabkan krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) kini menghadapi tuntutan genosida atas tindakannya di Gaza. (*inlh)
*Sumber : inilah.com